PROPOSAL




I.     MUQADIMAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta'ala, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
Semoga Allah melimpahkan sholawat serta salam yang banyak kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabatnya serta setiap orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan sampai hari Kiamat Amma ba'du.
Al-Ghazali rahimahullah dalam bukunya yang berjudul Ihya 'Ulumuddin telah menyebutkan: "Perlu diketahui bahwa jalan untuk melatih anak-anak termasuk urusan yang paling penting dan harus mendapat prioritas yang lebih dari yang lainnya. Anak merupakan amanat di tangan kedua orang tuanya, dan kalbunya yang masih bersih merupakan permata yang sangat berharga. Jika ia dibiasakan untuk melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik dan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat Sebaliknya, jika dibiasakan dengan keburukan serta ditelantarkan seperti hewan ternak, niscaya dia akan menjadi orang yang celaka dan binasa". Keadaan fitrahnya akan senantiasa siap untuk menerima yang baik atau yang buruk dari orang tua atau murabbi(pendidik)nya.
Inilah barangkali pesan moral Islam kepada setiap orangtua dan murabbi (pendidik) berkaitan dengan pendidikan pada anak-anak untuk diarahkan kepada kebaikan dan memberikan bekal berbagai adab dan moralitas agar mereka terbimbing menjadi anak-anak yang dapat dibanggakan kelak di hadapan Allah.


A.    Latar Belakang
Anak merupakan amanah dari Allah yang harus kita jaga dan kita didik dengan baik. Allah telah menanamkan fitrah suci pada anak-anak, yang dengan fitrah tersebutlah ia akan menjadi permata yang sangat berharga. Namun Allah juga telah membekalinya dengan rasa, potensi diri dan panca indera. Dan kitalah yang bertanggung jawab untuk mengembangkan segala rasa dan potensi diri yang dimiliki pada tiap anak.



Sesungguhnya masa kanak-kanak merupakan fase yang paling subur, paling panjang, dan paling dominan bagi seorang murabbi untuk menanamkan norma-norma yang mapan dan arahan yang bersih ke dalam jiwa dan sepak terjang anak-anak didiknya. Berbagai kesempatan terbuka lebar untuk sang murabbi dan semua potensi tersedia secara berlimpah dalam fase ini dengan adanya fitrah yang bersih, masa kanak-kanak yang masih lugu, kepolosan yang begitu jernih, kelembutan dan kelenturan jasmaninya, kalbu yang masih belum tercemari, dan jiwa yang masih belum terkontaminasi.
Apabila masa ini dapat dimanfaatkan oleh sang murabbi secara maksimal dengan sebaik-baiknya, tentu harapan yang besar untuk berhasil akan mudah diraih pada masa mendatang, sehingga kelak sang anak akan tumbuh menjadi seorang pemuda yang tahan dalam menghadapi berbagai macam tantangan, beriman, kuat, kokoh, lagi tegar diatas jalan Jslam.
Berangkat dari realita ini, maka diperlukan satu wadah yang dapat membina dan mendidik secara tepat untuk usia kanak-kanak. Kami berikhtiar untuk mendirikan Taman Pendidikan Al Qur*an (TPA) bagi kaum muslimin. Alhamdulillah, saat ini kami telah melakukan pembinaan usia sekolah pada anak-anak kaum muslimin dengan pembentukan TPA bagi Putera/Puteri dengan nama Ta'limu wa Tahfidzui Qur'an lil Aulaad,dibawah naungan Yayasan Masjid AI-Mu'minun yang bertempat di Jalan Sunan Gunung Jati I Limbangan Wetan Brebes.
TPA ini sendiri merupakan sebuah jenjang pendidikan yang sangat penting dan strategis dalam upaya mencetak dan membina sumber daya yang berkualitas dari segi keimanan, akhlak, dan intelektualitasnya sejak usia dini. Hal ini sesuai dengan pencapaian tujuan pembelajaran, yaitu membangun generasi ideal masa depan yang memiliki kemurnian tauhid, akhlak mulia, cerdas dan mandiri.
B.     Tujuan dan Fungsi
Secara umum tujuan Tempat Pendidikan Al Qur'an adalah untuk menciptakan generasi muda yang beriman, berakhlak mulia, cerdas dan mandiri.
Secara khusus tujuan Tempat Pendidikan Al (Jur'an adalah untuk mengembangkan potensi yang berkaitan dengan:
1.      Memberikan wadah pendidikan yang berbasis Islam, khususnya pendidikan Al Qur'an untuk warga setempat
2.      Berusaha untuk meningkatkan dan memberikan pendidikan kepada masyarakat umum khususnya sekitar Limbangan Wetan Brebes terutama kepada masyarakat yang kurang mampu untuk dapat memperoleh pendidikan agama yang layak.
3.      Pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga tercapai tujuan pembelajaran seperti tersebut di atas.
4.      Penilaian proses dan hasil belajar yang efektif.
5.      Pengembangan pendidikan yang berbasis luas.
6.      Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan.
7.      Pusat sumber belajar baik guru dan tenaga pendidik lainnya.

Sedangkan fungsi dari TPA antara lain:
1.      Mengembangkan seluruh potensi anak sejak usia dini dalam rangka Mewujudkan pendidikan anak seutuhnya sehingga nantinya terbangun generasi ideal masa depan yang beriman, berakhlak mulia, cerdas dan mandiri.
2.      Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

C.    Sasaran
1.      Tersedianya sarana pendidikan agama usia dini bagi anak-anak masyarakat sekitar.
2.      Mencetak generasi yang mumpuni bagi masyarakat sekitar melalui pendidikan yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

D.    Kriteria Kegiatan
1.      Kegiatan yang bersifat edukatif.
2.      Kegiatan dengan penekanan pada Tahfidzul Qur'an (Hafalan AI-Qur'an) dan pengetahuan agama (baca tulis Al Qur'an, Aqidah, Akhlak, Fikih dan lain-lain).
3.      Kegiatan pengembangan potensi anak.

E.     METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran bagi para santri menggunakan metode pembacaan al-Qur'an dengan metode iqro',dimulai dari jilid 1-6.
Sedangkan untuk Tahfidzul Qur'an menggunakan metode talqin,selain itu juga dengan mengikuti irama Syaikh Misyari Rasyid, sehingga anak tidak bosan dan lebih bersemangat untuk menghafal.
Adapun metode penyampaian materi ilmu agama menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demontrasi dll sesuai kebutuhan.












F.     STAF PENGAJAR
TQLA(Ta'limu wa Tahfidzul Qur'an lil Aulaad) saat ini memiliki beberapa staf pengajar/pembimbing, diantaranya:
1.      Drs.H. Ahmad Rosidy
Tempat/Tanggal lahir         : Brebes, 15 Februari 1965
Pendidikan                        : Sarjana
Pekerjaan                           : Guru
Status                                : Menikah
Alamat                               : Jl. Sunan Gunung Jati I No. 9 Limbangan Wetan

2.      Arif Budiman
Tempat/Taggal lahir           : Brebes, 26 September 1977
Pendidikan                        : SMA
Pekerjaan                           : Wiraswasta
Status                                : Menikah
Alamat                               : Krasak RT. 09 RW. 03 Brebes

3.      Junedi Ubaidillah
Tempat/Tanggal lahir         : Brebes, 13 November 1988
Pendidikan                        : Sarjana
Pekerjaan                           : Mahasiswa
Status                                : Belum Menikah
Alamat                               : Jl. Prof. Moh. Yamin 78 RT 02 RW 04 Pasarbatang Brebes

Sekarang ini sedang menyelesaikan program sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Isiam [STAI) Brebes dengan mengambil jurusan Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam.

4.      Munari Abdillah
Tempat/Tanggal lahir         : Brebes, 20 Juni 1989
Pendidikan                        : Sarjana
Pekerjaan                           : Mahasiswa
Status                                : Belum Menikah
Alamat                               : Dukuh Bugel, Pasarbatang 165 RT 01 RW 11

Sekarang ini sedang menyelesaikan program sarjana di Sekolah Tinggi ilmu Agama Islam [STAI) Brebes dengan mengambil jurusan Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam.

5.      Umar Tiastono
Tempat/Tanggal lahir         : Brebes, 11 April 1990
Pendidikan                        : Sarjana
Pekerjaan                           : Mahasiswa
Status                                : Belum Menikah
Alamat                               : Jl. Gotong Royong 19 RT 01 RW 03 Terlangu Brebes

Sekarang ini sedang menyelesaikan program sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam(STAI) Brebes dengan mengambil jurusan Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam.

6.      Ust Fatkhurrohman
Tempat/Tanggal lahir         : Tegal, 5 Juni 1979
Pendidikan                        : Ma'had Aly Imam Syafi'I - Cilacap
Pekerjaan                           : Guru
Status                                : Menikah
Alamat                               : Jl. Kartika RT 01 RW 06 Limbangan Indah Brebes

G.    WAKTU, TEMPAT dan SANTRI
Alhamdulillah Sampai saat ini TQLA (Ta'limu wa Tahfidzul (Jur'an lil Aulaad) telah membina 84 santri yang dibagi menjadi Empat kelas dengan perincian sebagai berikut:
1.      Kelas Satu berjumlah 21 santri terdiri dari anak-anak usia 6-8 tahun atau usia Sekolah Dasar kelas 1 dan 2, terdiri dari 10 putra dan 11 putri
2.      Kelas Dua berjumlah 29 santri terdiri dari anak-anak usia 9-10 tahun atau usia Sekolah Dasar kelas 3 dan 4, terdiri dari 12 putra dan 17 putri
3.      Kelas Tiga berjumlah 24 santri terdiri dari anak-anak usia 11-12 tahun atau usia Sekolah Dasar kelas 5 dan 6 .terdiri dari 10 putra dan 14 putri
4.      Kelas Empat berjumlah 10 santri terdiri dari anak-anak usia 13-15 tahun atau usia Sekolah Menengah pertama yang terdiri dari 3 putra dan 7 putri

Adapun pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di Masjid Al-Muminun dan satu ruangan kelas dibelakang masjid yang bertempat di Jalan Sunan Gunung Jati I Limbangan Wetan Brebes.
Waktu pembelajaran dilaksanakan mulai pukul 13.30 sampai waktu Ashar untuk kelas 1 dan 2, untuk kelas 3 dan 4 dilaksanakan mulai ba'da Ashar sampai waktu Maghrib tiba.




       I.            PROPOSAL KEGIATAN
A.    Tahap Perencanaan
1.      Menampung aspirasi warga sekitar secara lisan.
2.      Mempersiapkan jadwal tahapan pendirian TPA.
3.      Melakukan pembekalan kepada Panitia tentang mekanisme pendirian dan pelaksanaan TPA.

B.     Pelaksanaan
1.      Rapat pembentukan panitia pendirian TPA berikut susunan kepengurusan TPA.
2.      Minta ijin Ketua RT dan perangkat desa setempat
3.      Membuat dan menyebarkan angket ke warga dalam rangka mengetahui animo masyarakat dan persiapan penyusunan kurikulum.
4.      Menyusun dan mengajukan Proposal perijinan ke aparat pemerintah.
5.      Persiapan tempat kegiatan TPA dan keperluan administratif [Logo TPA, Kop Surat, Stempel, Papan Nama, Spanduk, dan lain-iain).
6.      Sosialisasi secara terbuka.
7.      Menyusun dan menyebarkan formulir pendaftaran.
8.      Penyusunan kurikulum kegiatan TPA.
9.      Persiapan dan seleksi tenaga pendidik.
10.  Persiapan modul dan buku penunjang.
11.  Seleksi pendaftaran calon santri.
12.  Pembukaan dan pelaksanaan kegiatan TPA.

C.     Pengontrolan dan Evaluasi
Dalam pelaksanaan kegiatan TPA, perlu adanya pengontrolan, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh pengurus dan masyarakat sehingga diharapkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 1. Pengontrolan
Adapun pengontrolan yang dilakukan tersebut meliputi:
a)      Kegiatan;
-          Berjalannya kurikulum sesuai dengan tujuan.
-          Berjalannya agenda kegiatan santri.
-          Pengotrolan terhadap kehadiran tenaga pendidik maupun santri.
-          Forum silaturahim wali santri,
b)      Administrasi;
-          Buku Besar kegiatan TPA.
-          Dokumentasi kegiatan TPA.
c)      Keuangan;
-          Sistem pencatatan keuangan.
-          Pengontrolan dilakukan oleh Pengurus dan DKM, Masyarakat (sistem secara transparan)

2.         Evaluasi
Evaluasi kegiatan TPA dilakukan secara bertahap dan berkala. Hasil kegiatan akan diukur dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya sehingga dapat digunakan sebagai titik tolak pengembangan selanjutnya.


Sedangkan evaluasi keuangan dilakukan oleh bendahara dan pengurus untuk kemudian dipertanggungjawabkan kepada pihak yang terkait

    II.            PROPOSAL BIAYA
TPA merupakan bentuk pendidikan anak usia dini yang berbasis Islami. Lama pendidikan TPA adalah 1 (satu) tahun atau 2 (dua) tahun sesuai dengan usia anak. Program kegiatan TPA yang digunakan berpedoman pada kurikulum yang berlaku atau sesuai dengan kebutuhan. TPA menekankan pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan kondisi masyarakat Prinsip pembelajaran TPA adalah bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Untuk dapat terlaksananya semua itu, dibutuhkan:
1.      Sarana dan prasarana,
2.      Ketenagaan,
3.      Administrasi dan Manajemen TPA,
4.      Peran serta orang tua dan masyarakat

Dalam mewujudkan kebutuhan tersebut, maka diperlukan biaya yang dapat menopang kegiatan di atas. Yang diharapkan bersumber dari:
A.    Iuran tetap bulanan santri.
B.     Sumbangan dari DKM.
C.     Sumbangan dari Muhsinin.

Kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan TPA meliputi:
1.      Tempat
Dalam hal ini memanfaatkan ruangan Masjid Al-Mu'minun.
2.      Ruang kelas belajar.
3.      Ruang Penunjang.
-          Ruang kantor.
-          Perpustakaan Masjid.
-          Gudang.
4.      Sarana dan Kelengkapan belajar.
-          Meja belajar siswa.
-          Kursi dan meja pengajar.
-          Komputer.
-          Listrik dan Telepon.
-          Papan tulis.
-          Alat tulis.
-          Lemari dokumen.
-          Lemari perpustakaan.
-          Buku-buku perpustakaan.
-          Jam dinding.
-          Alat-alat kelengkapan kegiatan peraga.

Selain kebutuhan sarana dan prasarana tersebut, ada beberapa aspek pembiayaan dalam rangka penyelenggaraan TPA, antara lain:
1.      Sarana operasional pendidikan
-          Kertas.
-          Spidol.
-          Pembiayaan Foto copy.
2.      Infaq untuk pendidik.
3.      Peningkatan pendidikan dan pelatihan guru(murabbi) dan pengurus.
4.      Infaq untuk tenaga pendukung.
-          Konselor.
-          Tenaga kebersihan. 5,Kegiatan ekstra kulikuler.
-          Pengajian rutin untuk semua santri dan masyarakat sekitar setiap hari rabu malam kamis.
-          Futsal setiap hari minggu untuk santri putra
-          Kegiatan Outdoor setiap bulan.
-          Pengajian untuk ibu-ibu orang tua/wali santri setiap hari sabtu pkl.14.00 s/d Ashar.

 III.            PENUTUP
Sebagai bagian dari kewajiban hidup bermasyarakat, tidaklah berlebihan bila dibutuhkan sistem pendidikan yang Islami, yang mengacu pada norma-norma kerohanian dan akhlak serta terhindar dari kerusakan, kejahatan, dan kerendahan, maka TPA memiliki peranan strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Selain itu, tujuan kami dalam mendirikan TPA ini untuk membantu masyarakat sekitar, khususnya yang tidak mampu dapat terwujud pula.
Maka kewajiban kita bersama untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, saling menasihati dalam kesabaran dan bahu membahu menciptakan generasi muslim yang rabbani.
Oleh karena itu besar harapan kami kepada para Muhsinin agar dapat membantu dengan spirituil, moril maupun materil demi terlaksananya program pendirian TPA Ta'limu wa Takhfidzul Qur"an Lil Aulaad.
Dengan segala puji kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, kami memohon ampunan dan RahmatNya, sekaligus memohon perlindungan dalam melaksanakan pendirian TPA ini, Amin ya robbal alamiin.





---------ooOOoo-------



0 komentar: